Jodoh Terhalang Pendidikan?

Ada anggapan ditengah masyarakat yang belum hilang kalau pendidikan tinggi bagi perempuan dapat menghambat jodohnya datang. 
bukan apa-apa, laki-laki yang ingin bersamanya telah ciut nyali lebih dulu oleh karena melihat rekam jejak pendidikan sang gadis pujaan. 

"weh doctor cuy.. widihhh.. S dua.. yakali gue nikah sama dia yang ada nanti gue disuruh-suruh." 

*untuk statement ini saya ingat betul ada temen yang pernah bilang begini hehehe

Tingginya pendidikan seorang perempuan tak jarang ada beberapa yang memberikan spesifikasi soal jodoh harus lebih tinggi darinya. tapi kalau misalkan ingin tau ternyata lebih banyak perempuan yang meski bergelar tinggi mendambakan laki-laki yang bisa (sengaja gak di tulis biasa) diandalkan dan bertanggung jawab, soal jenjang pendidikan nomor sekian asalkan itu tadi yap.. bertanggung jawab 😀 karena gak sedikit laki-laki berpendidikan lebih tinggi, mentereng, tapi justru meninggalkan begitu saja. sering banget nyakitin

Tentu saja ilmu dibutuhkan oleh laki-laki sebagai seorang imam dan nahkoda dari bahtera rumah tangga. tapi banyak titel tak menjamin laki-laki itu baik dan mau menyelesaikan apa yang sudah menjadi tugasnya. maka bagi perempuan cukuplah ia yang mau menerimanya dengan lapang dan dapat membimbingnya untuk menjadi perempuan yang lebih baik. 
                        
Lagi pula saat kita menemukan masalah dan gak tau pemecahannya bukankah dia bisa menjadi teman diskusi dan menemukan solusi. teman yang senantiasa mengarahkan dan membimbing untuk sama-sama menjadi lebih baik, sama-sama mengerti dan memahami.

Karena didalam rumah tangga gak ada istilah suami harus lebih pintar perempuan mesti biasa aja suami harus bergerak perempuan gak perlu urun rembuk. padahal namanya rumah pondasi harus seimbang kalau berat sebelah bangunan bisa roboh apalagi rumah tangga semua harus bersinergi, beriringan, serta mengisi kekosongan untuk menguatkan satu sama lain. 
                 
Untuk perempuan yang tengah menanti, menantilah dengan indah. bila dirasa penantian itu agaknya terlalu lama mungkin dia perlu tindakan kita. usaha untuk mencari atau menemukan bukan hanya menunggu. jadi sebenernya jodoh tidak pernah terhalang oleh jenjang pendidikan yang tak sama tetapi terhalang oleh kriteria yang masih melangit, mendamba sosok sempurna sedangkan kita mengetahui bahwa kita hanya butuh seorang yang mampu membersemai dalam menggapai ridha-nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UOB apprentice (Frontliner)

Seminar Proposal Skripsi

Pendidikan Menaikan Derajat Seseorang